Pimpinan Redaksi :
Rica Silviana
Redaktur :
Aleksa Rahman
Desain Iklan & Vidio :
– Dewi dan Andrea
Wartawan :
– Djoni
– Kelvin
– Toha
– Jarwo
– Iyet
Alamat Kantor Pimpinan Redaksi Pusat : Blukid Residence 2 blok AB no 3 – Sidoarjo
Atau dapat menghubungi Kontak Verson Hp/Whatsapp Kantor Pusat : 0812 1950 2888
TAJUK RENCANA
Menyuarakan Nuswa, Menyapa Nusantara
Nama SUARANUSWA.COM lahir dari dua kata yang saling memeluk: “Suara” dan “Nuswa”.
“Suara” melambangkan ekspresi nurani dan keberanian untuk berbicara. Ia adalah wujud partisipasi rakyat dalam menafsirkan kenyataan sosialnya sendiri. Sedangkan “Nuswa” merupakan kependekan dari Nuswantara, sebutan kuno bagi Nusantara — ruang kebangsaan yang luas, yang menyatukan gugusan pulau, budaya, dan ingatan kolektif bangsa.
Dari perpaduan itulah lahir makna “Suara Nuswa”: suara rakyat Nusantara.
Suara yang tidak lahir dari pusat kekuasaan, melainkan dari akar rumput—dari warga yang hidup dan berjuang di bawah langit yang sama, di atas tanah yang sama. Suara yang jernih karena ia bersumber dari kehidupan nyata, bukan dari ruang gema politik dan kepentingan sesaat.
Secara filosofis, “Suara Nuswa” adalah pertemuan antara logos dan ethos bangsa.
Suara mewakili logos—akal budi, daya nalar, dan semangat untuk berdialog secara terbuka.
Sedangkan Nuswa adalah ethos—jiwa kebangsaan yang memelihara rasa, kebersamaan, dan kebijaksanaan lokal.
Keduanya menyatu dalam semangat jurnalisme yang berakar: berpikir dengan akal sehat, menulis dengan hati nurani, dan berpihak kepada kemanusiaan.
Dalam dunia media yang sering kali dikuasai oleh arus besar kapital dan sensasi, Suara Nuswa memilih jalan yang berbeda: menjadi ruang bagi keheningan yang bermakna, bagi suara yang sering tak terdengar, dan bagi wacana yang memberi makna pada kebebasan. Kami percaya, jurnalisme sejati bukan sekadar menyampaikan berita, tetapi juga menafsirkan kehidupan.
SUARANUSWA.COM berdiri untuk menghadirkan kembali jurnalisme yang mendengar sebelum berbicara.
Kami ingin menjadi jembatan antara rakyat dan realitas, antara tradisi dan kemajuan, antara kearifan lokal dan dunia digital. Sebab suara Nusantara tidak boleh hilang di tengah riuhnya algoritma global. Ia harus tetap tumbuh—jernih, berakar, dan berdaulat.
Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, suara rakyat harus tetap menjadi pusat dari setiap percakapan kebangsaan.
Dan selama itu masih menjadi cita-cita bersama, Suara Nuswa akan terus menyala—menyuarakan nurani Nusantara.
Suara Nuswa: Suara Rakyat Nusantara.
Dari akar kebudayaan, menuju masa depan yang berkeadilan.
REDAKSI