Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaNasionalUncategorizedWilayah

Pemkab Sidoarjo Apresiasi Peran Ketua RT, Gelar Lomba RT 2025 dengan Hadiah Miliaran Rupiah

2
×

Pemkab Sidoarjo Apresiasi Peran Ketua RT, Gelar Lomba RT 2025 dengan Hadiah Miliaran Rupiah

Sebarkan artikel ini

Pemkab Sidoarjo Apresiasi Peran Ketua RT, Gelar Lomba RT 2025 dengan Hadiah Miliaran Rupiah

Suaranuswa.com, Sidoarjo — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memberikan penghargaan kepada para Ketua Rukun Tetangga (RT) yang dinilai berprestasi dalam membangun lingkungan melalui ajang Lomba RT Tahun 2025. Acara puncak dan penyerahan penghargaan berlangsung di Pendopo Delta Wibawa, Sabtu malam (25/10).

Ajang yang digelar rutin setiap tahun ini menjadi bentuk apresiasi Pemkab terhadap peran strategis RT sebagai garda terdepan pemerintahan di tingkat paling bawah. Tahun ini, lomba mengusung tiga kategori utama: RT Asri, RT Sehat, dan RT Mandiri, dengan total hadiah mencapai miliaran rupiah.

Bupati Sidoarjo, H. Subandi, secara langsung menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Untuk juara pertama di masing-masing kategori, Pemkab memberikan uang pembinaan sebesar Rp 200 juta, disusul Rp 125 juta untuk juara kedua, dan Rp 75 juta untuk juara ketiga. Selain itu, Pemkab juga memberikan penghargaan kepada tujuh RT terbaik berikutnya sebagai juara harapan, masing-masing mendapatkan Rp 10 juta.

Menurut Bupati Subandi, penghargaan tersebut bukan sekadar hadiah, tetapi bentuk pengakuan atas kerja keras para Ketua RT yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan publik.

> “RT adalah garda terdepan pemerintah dalam melayani masyarakat. Mereka berhadapan langsung dengan warga setiap hari dan menjadi penghubung utama antara pemerintah dengan masyarakat,” ujar Bupati Subandi dalam sambutannya.

Ia menambahkan, peran RT tidak hanya administratif, melainkan juga sosial dan kemasyarakatan. Para Ketua RT, menurutnya, telah berperan penting menjaga ketertiban, keamanan, serta membangun semangat gotong royong di lingkungan masing-masing.

> “Peran RT menjadi motor penggerak kebersamaan, kerukunan, dan gotong royong di wilayahnya. Karena itu, mereka layak mendapat apresiasi,” tambahnya.

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Bupati Subandi menegaskan bahwa lomba tersebut bukan semata ajang kompetisi, melainkan juga sarana mempererat sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi wadah berbagi gagasan, pengalaman, dan inovasi antarwilayah.

> “Melalui Lomba RT, kita ingin memperkuat kolaborasi pemerintah dengan masyarakat. Kita juga berharap muncul ide-ide baru yang bisa mendorong pembangunan daerah menjadi lebih maju,” ucapnya.

Bupati juga menyoroti pentingnya inovasi dalam setiap kategori lomba. Ia menyebut, setiap kategori memiliki fokus penilaian yang berbeda-beda, namun semuanya berorientasi pada kemajuan lingkungan dan kesejahteraan warga.

Fokus Penilaian Tiap Kategori

Pada kategori RT Asri, penilaian difokuskan pada aspek kebersihan, pelestarian lingkungan, dan pengelolaan sampah. Pemerintah ingin menilai sejauh mana rumah tangga di lingkungan RT mampu melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah secara mandiri.

> “Apakah sampah bisa dikelola di tingkat RT, dan apakah warga sudah menerapkan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) — ini menjadi indikator penting dalam kategori RT Asri,” ujar Bupati.

Sementara untuk kategori RT Sehat, fokus utamanya adalah peningkatan kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan stunting dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kategori ini juga menilai sejauh mana RT mendorong partisipasi masyarakat melalui kegiatan Posyandu, edukasi gizi, dan peningkatan kesehatan ibu serta anak.

> “RT Sehat tidak hanya tentang lingkungan bersih, tetapi juga tentang kesadaran masyarakat menjaga kesehatan keluarga, terutama anak-anak dan ibu hamil,” jelas Bupati Subandi.

Sedangkan kategori RT Mandiri menekankan aspek pemberdayaan ekonomi warga. Konsepnya berfokus pada penguatan ekonomi gotong royong melalui mekanisme jimpitan — sebuah tradisi menabung kolektif masyarakat yang kini kembali digalakkan sebagai bentuk solidaritas sosial.

> “RT Mandiri menekankan pentingnya kemandirian ekonomi warga. Gotong royong melalui jimpitan adalah nilai luhur yang perlu terus dijaga dan dikembangkan agar kesejahteraan bisa dirasakan bersama,” tambahnya.

Wahana Belajar Bersama

Lebih jauh, Bupati Subandi menilai bahwa lomba ini juga menjadi wahana berbagi praktik baik antarwilayah. Dari lomba ini, setiap RT diharapkan dapat belajar dari inovasi dan pengalaman RT lain yang lebih maju dalam pengelolaan lingkungan dan masyarakatnya.

> “Ketiga kategori ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga ruang berbagi inspirasi antarwilayah. Banyak inovasi sederhana yang lahir dari masyarakat, dan itu perlu kita apresiasi,” tuturnya.

Pemkab Sidoarjo sendiri menilai Lomba RT sebagai bagian dari strategi membangun masyarakat partisipatif — masyarakat yang terlibat aktif dalam pembangunan daerah, bukan hanya sebagai penerima kebijakan.

Kegiatan ini sekaligus memperkuat semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Sidoarjo. Dengan penghargaan tersebut, pemerintah berharap muncul lebih banyak Ketua RT yang mampu menjadi contoh dan motor penggerak kemajuan lingkungan.

> “Kami ingin menumbuhkan semangat kepemimpinan di tingkat paling bawah. Ketua RT bukan hanya tokoh administratif, tetapi juga inspirator bagi lingkungannya,” tegas Bupati.

RT sebagai Garda Terdepan Pembangunan

Dalam kesempatan itu, Bupati Subandi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh Ketua RT se-Kabupaten Sidoarjo atas dedikasi mereka dalam melayani masyarakat.

> “Saya sangat mengapresiasi kerja keras para Ketua RT. Mereka telah berperan besar dalam menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan sehat. Tanpa mereka, roda pemerintahan di tingkat paling bawah tidak akan berjalan lancar,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo berkomitmen terus mendukung peningkatan kapasitas para Ketua RT melalui pelatihan, pendampingan, serta pemberian insentif yang sesuai. Pemerintah menilai, keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh kekuatan di tingkat paling dasar, yakni masyarakat yang solid dan terorganisir melalui RT.

Penutupan kegiatan berlangsung meriah dengan penyerahan simbolis hadiah kepada para pemenang serta penampilan kesenian daerah. Suasana hangat penuh kekeluargaan menandai berakhirnya rangkaian Lomba RT 2025.

Bupati Subandi menutup sambutannya dengan pesan penuh semangat.

> “Mari kita terus bergotong royong, menjaga lingkungan, meningkatkan kesehatan, dan memperkuat kemandirian ekonomi. Semua itu bisa dimulai dari lingkungan RT masing-masing,” pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan itu, Pemkab Sidoarjo berharap Lomba RT tidak hanya menghasilkan para pemenang, tetapi juga menumbuhkan gerakan kolektif menuju masyarakat yang lebih sejahtera, sehat, dan berdaya.

Oleh : Redaksi

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *