Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaNasionalUncategorizedWilayah

Jaga Kebersihan Sungai, Pemkab Sidoarjo Rutin Bersihkan Sampah di Saringan Mengetan Kanal

8
×

Jaga Kebersihan Sungai, Pemkab Sidoarjo Rutin Bersihkan Sampah di Saringan Mengetan Kanal

Sebarkan artikel ini

Jaga Kebersihan Sungai, Pemkab Sidoarjo Rutin Bersihkan Sampah di Saringan Mengetan Kanal

SUARANUSWA.COM – SIDOARJO
Kebersihan sungai kini menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dalam upaya menjaga lingkungan sekaligus mencegah terjadinya banjir di musim penghujan. Beragam langkah dilakukan secara berkala, mulai dari kegiatan normalisasi atau pengerukan pendangkalan, hingga pengangkatan sampah yang menumpuk di saluran-saluran air.

Langkah konkret itu terlihat dari aktivitas rutin yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo. Tim mereka secara terjadwal membersihkan tumpukan sampah di sejumlah titik saringan saluran air, termasuk di kawasan Mangetan Kanal, Desa Keboan Anom, Kecamatan Gedangan, Rabu (15/10/2025).

Pembersihan tersebut dilakukan secara intensif menggunakan alat berat, mengingat banyaknya sampah yang menumpuk di area saringan kanal. Dari hasil kegiatan itu, sedikitnya satu truk sampah berhasil diangkut hanya dalam satu kali pengerjaan.

Tumpukan Sampah Menjadi Ancaman Aliran Sungai

Di lokasi pembersihan, berbagai jenis sampah terlihat menggunung. Plastik, limbah rumah tangga, ranting pohon, bambu, bahkan potongan kayu besar menyangkut di antara kisi-kisi saringan kanal. Kondisi tersebut membuat aliran air tersendat dan menghambat kelancaran arus menuju kanal utama.

Saringan saluran di kawasan tersebut sebenarnya berfungsi sebagai penyaring awal untuk menahan material padat agar tidak masuk ke sistem saluran utama. Namun, karena volume sampah yang dibuang warga cukup tinggi, area ini sering menjadi titik penumpukan material limbah. Akibatnya, ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, air kerap meluap dan menggenangi kawasan sekitarnya.

“Pengerukan sampah ini rutin kami lakukan seminggu sekali agar aliran sungai tetap lancar. Kalau dibiarkan menumpuk, air bisa meluap dan menyebabkan banjir,” ujar Kepala Dinas PUBMSDA Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono.

Menurutnya, pengerjaan dilakukan dengan kombinasi alat berat dan tenaga manual agar pembersihan bisa menjangkau seluruh bagian saluran. Proses ini tidak hanya membersihkan permukaan, tetapi juga memastikan dasar saluran bebas dari endapan lumpur dan sisa material yang menghambat aliran air.

Langkah Nyata Kurangi Risiko Banjir

Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari upaya besar Pemkab dalam menjaga kelestarian sungai. Menurutnya, sungai yang bersih dan terawat bukan hanya memberikan manfaat estetika, tetapi juga berperan penting dalam mencegah banjir dan menjaga ekosistem lingkungan.

“Kalau sungainya terawat, bersih, dan tidak ada pendangkalan, maka potensi banjir pun bisa berkurang,” ujar Bupati Subandi.

Ia menambahkan, persoalan sampah di sungai bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Banyaknya tumpukan limbah yang ditemukan di saluran air menunjukkan bahwa kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan masih perlu ditingkatkan.

“Banyak warga yang mungkin masih menganggap sungai sebagai tempat pembuangan terakhir. Padahal, perilaku seperti itu bisa berdampak besar bagi lingkungan. Kita harus bersama-sama mengubah kebiasaan ini,” tegasnya.

Pentingnya Partisipasi Warga

Dalam berbagai kesempatan, Pemkab Sidoarjo melalui Dinas PUBMSDA terus menggelar kampanye kesadaran lingkungan. Sosialisasi dilakukan baik di sekolah, komunitas, maupun melalui kegiatan kerja bakti bersama warga. Tujuannya untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai dan saluran air yang berperan penting dalam sistem drainase kota.

Selain rutin mengerahkan petugas kebersihan sungai, Pemkab juga menyiapkan program edukasi lingkungan yang melibatkan pelajar dan komunitas lokal. Mereka diajak turun langsung membersihkan aliran air di sekitar tempat tinggal masing-masing.

“Kami ingin mengajak masyarakat memahami bahwa menjaga kebersihan sungai berarti menjaga keselamatan bersama. Jika aliran air tersumbat oleh sampah, yang akan dirugikan juga warga sendiri,” jelas Dwi Eko Saptono.

Pihaknya menegaskan, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian tanpa dukungan masyarakat. Oleh karena itu, imbauan untuk tidak membuang sampah ke sungai terus disampaikan melalui berbagai kanal informasi, mulai dari baliho, media sosial, hingga kegiatan tatap muka dengan warga.

Rutin Normalisasi dan Pemeliharaan

Selain pembersihan sampah di saringan kanal, Pemkab Sidoarjo juga rutin melakukan normalisasi di beberapa sungai besar, seperti Sungai Pucang, Sungai Jomblong, dan Sungai Buntung. Normalisasi ini mencakup pengerukan sedimentasi dan pelebaran jalur aliran air agar kapasitas sungai tetap optimal menampung debit air hujan.

Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi antisipasi bencana banjir menjelang musim penghujan tahun ini. PUBMSDA juga memetakan titik-titik rawan genangan air di wilayah padat penduduk seperti Gedangan, Waru, dan Taman untuk dilakukan intervensi dini.

Pemerintah daerah berharap, dengan penanganan yang konsisten dan dukungan masyarakat, permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah Sidoarjo setiap musim hujan bisa diminimalkan.

“Penanganan kebersihan sungai bukan proyek musiman. Ini pekerjaan berkelanjutan yang harus terus dijaga. Jika masyarakat turut membantu, dampaknya akan besar sekali,” tutur Bupati Subandi.

Mengubah Pola Pikir untuk Masa Depan

Kesadaran menjaga lingkungan dinilai menjadi kunci utama agar program kebersihan sungai berjalan efektif. Pemerintah berupaya menanamkan pemahaman bahwa sungai bukan tempat pembuangan, melainkan sumber kehidupan yang harus dilestarikan.

Dengan berbagai upaya rutin yang dilakukan, Pemkab Sidoarjo ingin memastikan bahwa kebersihan sungai tidak hanya sekadar agenda teknis, tetapi menjadi bagian dari budaya hidup masyarakat. Menjaga sungai tetap bersih bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga demi masa depan generasi berikutnya.

Pemkab pun terus menggandeng komunitas peduli lingkungan, tokoh masyarakat, hingga kelompok mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersih sungai. Semangat gotong royong ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran kolektif bahwa kebersihan sungai adalah tanggung jawab bersama.

“Kalau kita semua ikut menjaga, manfaatnya akan kembali ke kita juga. Air tetap lancar, lingkungan bersih, dan risiko banjir bisa ditekan,” pungkas Bupati Subandi.

Dengan langkah-langkah berkelanjutan ini, Pemkab Sidoarjo menunjukkan komitmennya menjaga kebersihan lingkungan dan mengembalikan fungsi sungai sebagai penopang kehidupan masyarakat.


Reporter: Tim Suaranuswa.com | Editor: Redaksi Suaranuswa

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *