Viral “RaptureTok”: Nubuat Kiamat 23–24 September Hebohkan Media Sosial
Jakarta, 24 September 2025 – Dunia maya kembali diguncang isu kiamat. Seorang pastor asal Afrika Selatan, Joshua Mhlakela, menyebarkan nubuat bahwa “rapture” atau pengangkatan akan terjadi pada 23 hingga 24 September 2025. Prediksi ini kemudian viral di media sosial, terutama TikTok, dan melahirkan ribuan unggahan bertema akhir zaman.
Tagar seperti #RaptureTok, #EndOfTheWorld, hingga #23September sempat menduduki jajaran trending di berbagai negara. Konten yang beredar bervariasi, mulai dari video serius berisi tafsir kitab suci, klip pendek yang memprediksi tanda-tanda alam, hingga parodi dan meme yang menyindir ramalan tersebut.
Fenomena ini memicu beragam reaksi publik. Sebagian pengguna media sosial mengaku cemas dan takut, bahkan ada yang mengaitkan berbagai bencana alam belakangan ini sebagai pertanda. Namun tidak sedikit pula yang menanggapi dengan skeptis, menyebut ramalan tersebut hanya “isu musiman” yang kerap muncul setiap beberapa tahun sekali.
Pakar sosiologi digital menilai tren ini mencerminkan bagaimana media sosial mampu memperbesar isu yang bersifat sensasional. “Prediksi kiamat selalu punya daya tarik emosional. Di era algoritma, konten semacam ini lebih mudah viral karena memancing rasa takut sekaligus penasaran,” kata seorang peneliti media dari Universitas Pretoria, dikutip Rabu (24/9).
Pihak gereja di Afrika Selatan sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan Mhlakela. Namun sejumlah pemuka agama menegaskan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi isu yang belum terbukti.
Hingga hari ini, 24 September 2025, nubuat kiamat tersebut tidak terbukti. Kendati demikian, fenomena RaptureTok memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk narasi publik — bahkan soal prediksi akhir zaman.
Wartawan : Dewi















